Panduan Cara Menghitung Rumus Obat Drip dengan Tepat
Obat drip, juga dikenal sebagai infus intravena, adalah metode pemberian obat yang sering digunakan dalam dunia medis. Metode ini memungkinkan obat untuk diberikan secara langsung ke dalam aliran darah pasien melalui saluran intravena. Salah satu aspek penting dalam penggunaan obat drip adalah menghitung dosis obat yang tepat untuk setiap pasien. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung dosis obat drip dengan benar.
Pentingnya Menghitung Dosis Obat Drip dengan Tepat
Menghitung dosis obat drip dengan tepat adalah langkah kritis dalam perawatan pasien. Dosis yang terlalu rendah mungkin tidak memberikan efek yang diinginkan, sementara dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan efek samping yang serius. Oleh karena itu, penting bagi tenaga medis untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang cara menghitung dosis obat drip dengan akurat.
Langkah Pertama: Menentukan Order dokter
Langkah pertama dalam menghitung dosis obat drip adalah menentukan order dokter. Order dokter mengacu pada jumlah obat yang harus diberikan kepada pasien. Hal ini biasanya ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien dan jenis obat yang akan diberikan.
Langkah Kedua: Menentukan Konsentrasi Obat
Setelah mengetahui order dokter yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah menentukan konsentrasi obat. pada umumnya Konsentrasi obat mengacu pada jumlah obat yang terkandung dalam satu volume cairan infus. Namun perlu juga untuk mengetahui konsentrasi obat setelah dilarutkan. Misalnya, dobutamin kandungan obatnya adalah 50 mg per 1 mL, dan volume vial adalah 5 mL, maka konsentrasi obatnya adalah 250 mg.
Konsentrasi obat= kandungan obat per mL X Volume vial/ampul
konsentrasi obat = 50 mg X 5 mg = 250 mg
Konsentrasi obat terlarut adalah konsentrasi obat setelah dicampur atau diencerkan dengan cairan pelarut atau cairan isotonik. cairan isotonik yang sering digunakan untuk mengencerkan adalah NS 0.9 persen, dan Deksrtose 5 persen. Misalkan kita ingin menghitung konsentasi 1 vial obat dobutamin setelah dilarutkan menjadi 50 cc cairan NS maka rumusnya adalah:
Konsentrasi terlarut= konsentrasi obat / pelarut
konsentrasi obat dobutamin adalah= 250 mg/50 cc= 5 mg/cc
Langkah Ketiga: Menggunakan Rumus Dosis
Setelah menentukan order dokter dan konsentrasi obat, Anda dapat menggunakan rumus dosis untuk menghitung jumlah obat yang harus diberikan per jam. Rumus dosis obat drip adalah sebagai berikut:
Misalnya, order dokter adalah 5 mcg/kg BB/m. BB pasien 90 kg, total pelarutnya 50 cc dan konsentrasi obatnya adalah 250 mg/vial, maka dosis obat yang harus diberikan per jam adalah:
Langkah Keempat: Menghitung Dosis Total
Terakhir, Jika Anda merasa perlu menghitung dosis obat total yang akan diberikan selama periode waktu tertentu. Ini dapat dilakukan dengan mengalikan dosis obat per jam dengan jumlah jam infus yang direncanakan.
Contoh, jika cairan obat masuk per jam adalah 5,4 cc/jam dan obat sudah masuk selama 4 jam, maka dosis obat total yang akan diberikan adalah:
dosis total = laju obat X waktu X konsentrai terlaut
Kesimpulan
Menghitung dosis obat drip dengan tepat adalah keterampilan yang sangat penting dalam dunia medis. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, tenaga medis dapat memastikan bahwa pasien menerima dosis obat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selalu ingat bahwa menghitung dosis obat adalah tanggung jawab yang serius dan harus dilakukan dengan cermat. Jika ada keraguan atau ketidakpastian, selalu konsultasikan dengan dokter atau farmasis yang berpengalaman untuk mendapatkan panduan tambahan. Keamanan pasien adalah prioritas utama dalam perawatan medis.
No comments:
Post a Comment